EEFECTIVE
COMMUNICATION
A. APA ITU KOMUNIKASI EFEKTIF??
Komunikasi
efektif terdiri dari dua kata yakni komunikasi dan efektif. Komunikasi itu
sendiri adalah proses penyampaian informasi, pikiran dan perasaan sedangkan
efektif adalah membawa hasil atau mencapai tujuan. Jadi, dapat ditarik
kesimpulan bahwa komunikasi Efektif dapat diartikan sebagai komunikasi yang
tepat sasaran, berhasil guna, atau mencapai tujuan.
B. TUJUAN KOMUNIKASI EFEKTIF?
Memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
Sehinggga pesan tersampaikan dengan baik sesuai dengan isi pesan tersebut.
C.
BENTUK-BENTUK
KOMUNIKASI
a.
Komunikasi non verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis
simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap
sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005).
· Berlangsung
secara timbal balik
· Makna
pesan ringkas dan jelas
· Bahasa
mudah dipahami.
· Cara
penyampaian mudah diterima
· Disampaikan
secara tulus
· Mempunyai
tujuan yang jelas
· Memperlihatkan
norma yang berlaku
Contoh
komunikasi non verbal, yakni: sentuhan, sikap tubuh, isyarat tangan, ekspresiwajah
dan penampilan fisik
b.
Komunikasi verbal
adalah bentuk
komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis
(written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena
kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara
verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun
pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
contoh : komunikasi verbal
melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, seseorang yang
bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan
dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan.
Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat,
lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
D. Komponen Komunikasi Efektif
1) Encoding
Pemilihan kode atau
simbol agar pesan tersampaiakan
2) Decoding
Kemampuan penerima
pesan
3) Context
Ruang, tempat dan
kepada siapa melakukan komunikasi
4) Body
Language
Postur, posisi tangan
dan lengan, kontak mata, ekspresi wajah disesuaikan dengan apa yang diucapkan
5) Interference
(hambatan)
Ø Emosi
(negatif)
Ø Kecewa
(pesan yang diterima akan berbeda)
6) Be
Open-mined
Jangan
terburu-buru menilai , menghargai pendapat dan pandangan orang lain
7) Active
Listening
Menjadi
pendengar yang baik dan aktif dapat meningkatkan pemahaman atas pemikiran dan
perasaan
8) Reflection
Mengerti
ucapan orang lain dengan konfirmasi yaitu meringkas dan mengulang ucapan serta
klarifikasi maksud pesan
E. Kunci Utama Komunikasi Efektif
Smile :
komunikasi akan efektif apabila pada saat menyampaikan pesan disertai dengan
senyuman yang dapat menambah antusias penerima pesan.
Be Cleare
:
komunikasi akan efektif apabila pada saat menyampaikan pesan cara berbicara
kita jelas. Dengan menggunakan intonasi suara, volume suara yang sesuai serta
mengurangi penggunaan kata yang tidak efektif seperti berbicara mutar-mutar
membahas sesuatu yang tidak penting dan hindari kata gumaman.
Relax :
saat menyampaikan pesan kita juga harus relax/santai, jangan terbaru-buru. Saat
kita berbicara dengan santai penerima pesan akan lebih mudah memahami apa yang
disampaikan pemberi pesan.
Variatif
:
perlu adanya tak-tik dalam menyampaikan pesan agar pesan dapat di pahami
dengan baik. Saat menyampaikan materi diusahakan agar kita memilih variasi kata
untuk memperjelas pesan dan tidak membuat penerima pesan. Menggunakan gesture
tubuh untuk variasi penyampaian pesan dapat dilakukan agar cara pemberian pesan
tidak terlihat monoton.
Dengar dan Pahami
:
Saat berkomunikasi kita harus mendengar dan memahami agar pesan yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik
F. FORMULA 7 C
1) Completeness (Lengkap)
Komunikasi
harus lengkap. Menya mpaikan semua fakta yang diperlukan oleh penerima yakni 5W
+ 1H (What, who, When, Where, Why dan How)
2) Conciseness (Ringkas)
Menggunakan
sedikit mungkin kata-kata. Menghindari kata-kata yang tidak perlu. Pesan
singkat lebih menarik dan mudah dipahami. Gunakan kalimat seefektif mungkin.
3) Consideration (Penuh Pertimbangan)
Melihat
sudut pandang orang lain (pola pikir, tingkat pendidikan, minat, kepentingan)
4) Clarity (Jelas)
kata-kata
yang tepat, makna tunggal dan tidak menimbulkan persepsi lain
5) Concreteness (Nyata)
Didukung
fakta dan tidak salah tafsir
6) Courtesy : ( tata krama)
Ini
soal cara penyampaian. Pesan disampaikan dengan tulus,sopak, bijak, reflektid,
antusias, serta memoertimbangkan sudut pandang dan penerima pesan, termasuk
menjaga perasaan dan respek terhadap penerima pesan.
7) Corretness ( benar )
Pesan
yang disampaikan harus benar dari segi substansi dan tata bahasa, juga tepat
dari sisi waktu dan sasaran.
G. Hukum Reach
“
The 5 Inevitable Laws oh Effective Communication”
1)
Respoct
Menghargai komunikan atau menjaga harga
diri orang lain
2)
Empathy
Kemampuan menempaykan diri kita dengan
situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Ini diawali dengan kemampuan
mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan atau dimengerti
oleh orang lain. Empati juga bisa berarti kemampuan untuk mendengar dan siap
menerima masukan atau umpan balik apapun dengan sikap positif.
3)
Audible
Dapat didengar atau dimengerti dengan
baik
4)
Clarity
Pesan yang disampaikan jelas, tidak
menimbulkan multiinterpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity
dapat pula berarti keterbukaan atau transparansi.
5)
Humble
Rendah hati, tidak angkuh atau arogan,
tidak merasa ‘lebih’ dari orang lain, termasuk didalamnya tidak memandang
rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan dan lemah lembut.
H. Hambatan Komunikasi Efektif
1) Pesan
tidak jelas serta menimbulkan persepsi lain
2) Cara
penyempaian tidak tepat atau tidak disukai komunikan
3) Komunikator
dan komunikan tidak siap melakukan komunikasi
4) Tidak
ada hubungan yang baik
5) Berbicara
terlalu lambat dan terlalu cepat
6) Sering
muncul gumaman
I. Ciri Komunikasi Tidak Efektif
1) Malu
– malu
2) Marah
– marah
3) Maksud
yang disampaikan tidak jelas
4) Satu
arah
5) Tidak
terbuka
6) Maksud
pesan tersembunyi
J. Peran Bahasa dalam Komunikasi
Menurut
Larry L. Barker (dalam
Mulyana:2010), bahasa memiliki fungsi :
Penamaan
(naming atau labeling)
Interaksi
akan timbul gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati
Transmisi
informasi menghubungkan lintas waktu (masa lalu – masa kini)
Bahasa
adalah suatu sistem komunikasi yang terdiri dari seperangkat bunyi &
lambang tertulis yang digunakan oleh orang-orang pada suatu negara atau wilayah
tertentu untuk berbicara dan menulis.
(Collins
Cobuild)
K. Keterbatasan Bahasa
a. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk
mewakili objek
Misalnya : nama benda yang mirip pintu
tetapi ukurannya 50x20 cm (relatif)
b. Kata-kata bersifat ambigu (tergantung latar
belakang) dan kontekstual (padanan kata)
c.
Kata-kata mengandung bias budaya
d. Pencampuran fakta, penafsiran dan penilaian.
Misalnya : Budi adalah mahasiswa yang memperoleh IPK sebesar 3,80 pada awal
semester ke VIII)
L. Fungsi Bicara dalam Kehidupan
1) Alat
untuk melahirkan berbagai perasaan, ungkapan, kasih sayang, rasa kagum, heran,
senang.
2) Alat
komunikasi, memperlancar pergaulan, melahirkan gagasan, ide, kreativitas,
menambah pengetahuan.
M. Pengaruh Budaya dalam Komunikasi
Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter (dalam Mulayana,
2010:214), enam unsur budaya yang mempengaruhi komunikasi yaitu :
1)
Kepercayaan, nilai, dan sikap
Misalnya :
Bagi pengusaha tanah merupakan aset yang dapat diperjualbelikan, tetapi
menurut penduduk Papua, tanah merupakan pusat kehidupan spiritual karena
bersifat sakral
2)
Pandangan dunia
Merupakan orientasi
budaya terhadap Tuhan, kehidupan, kematian, alam semesta, kebenaran, kekayaan.
Misalnya : Dalam Islam
memiliki pandangan bahwa manusia merupakan khalifah di bumi. Tetapi menurut
pandangan suku Amungme (Aborigin) manusia bersatu atau selaras dengan alam.
3)
Organisasi sosial
Keanggotaan seseorang
dalam kelas sosial akan mempengaruhi komunikasi. Misalnya kelas atas cenderung
bergaul dengan kelas atas lagi, sedangkan kelas bawah cenderung bergaul dengan
dengan kelas bawah.
4)
Tabiat manusia
Tabiat adalah pembawaan
dasar manusia. Tabiat sering pula disebut “watak”. Setiap orang tidak lepas
dari tabiat atau watak, yang dianggap sebagai bagian kejiwaan manusia yang
sulit diubah.
5)
Orientasi kegiatan
Misalnya : dalam budaya
Timur, seseorang yang lebih penting (raja, presiden, pejabat, keturunan
ningrat) lebih penting dari apa yang dilakukannya. Sedangkan budaya barat sebaliknya.
6)
Persepsi tentang diri dan orang lain
Apabila seseorang dalam
sebuah kelompok, persepsi orang tersebut akan lebur bersama kelompok dan
mempunyai pemikiran sama seperti kelompok tersebut. Berbeda dengan persepsi
yang bersifat otonom maka orang tersebut mempunyai pemikiran sendiri yang
memimpin dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan saran dan kritik anda