Minggu, April 10, 2016

KOMUNIKASI EFEKTIF



EEFECTIVE COMMUNICATION

A.  APA ITU KOMUNIKASI EFEKTIF??
Komunikasi efektif terdiri dari dua kata yakni komunikasi dan efektif. Komunikasi itu sendiri adalah proses penyampaian informasi, pikiran dan perasaan sedangkan efektif adalah membawa hasil atau mencapai tujuan. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi Efektif dapat diartikan sebagai komunikasi yang tepat sasaran, berhasil guna, atau mencapai tujuan.

B.  TUJUAN KOMUNIKASI EFEKTIF?
Memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan. Sehinggga pesan tersampaikan dengan baik sesuai dengan isi pesan tersebut.

C.    BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
a.    Komunikasi non verbal
     Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005).
· Berlangsung secara timbal balik
· Makna pesan ringkas dan jelas
· Bahasa mudah dipahami.
· Cara penyampaian mudah diterima
· Disampaikan secara tulus
· Mempunyai tujuan yang jelas
· Memperlihatkan norma yang berlaku
  Contoh komunikasi non verbal, yakni: sentuhan, sikap tubuh, isyarat tangan, ekspresiwajah dan penampilan fisik
b.    Komunikasi verbal
adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.

D.    Komponen Komunikasi Efektif
1)   Encoding
Pemilihan kode atau simbol agar pesan tersampaiakan
2)   Decoding
Kemampuan penerima pesan
3)   Context
Ruang, tempat dan kepada siapa melakukan komunikasi
4)   Body Language
Postur, posisi tangan dan lengan, kontak mata, ekspresi wajah disesuaikan dengan apa yang diucapkan
5)   Interference (hambatan)
Ø Emosi (negatif)
Ø Kecewa (pesan yang diterima akan berbeda)
6)   Be Open-mined
     Jangan terburu-buru menilai , menghargai pendapat dan pandangan orang lain
7)   Active Listening
     Menjadi pendengar yang baik dan aktif dapat meningkatkan pemahaman atas pemikiran dan perasaan
8)   Reflection
    Mengerti ucapan orang lain dengan konfirmasi yaitu meringkas dan mengulang ucapan serta klarifikasi maksud pesan

E.     Kunci Utama Komunikasi Efektif
 
Smile
komunikasi akan efektif apabila pada saat menyampaikan pesan disertai dengan senyuman yang dapat menambah antusias penerima pesan.
Be Cleare
komunikasi akan efektif apabila pada saat menyampaikan pesan cara berbicara kita jelas. Dengan menggunakan intonasi suara, volume suara yang sesuai serta mengurangi penggunaan kata yang tidak efektif seperti berbicara mutar-mutar membahas sesuatu yang tidak penting dan hindari kata gumaman.
Relax : 
saat menyampaikan pesan kita juga harus relax/santai, jangan terbaru-buru. Saat kita berbicara dengan santai penerima pesan akan lebih mudah memahami apa yang disampaikan pemberi pesan.
Variatif
perlu adanya tak-tik dalam menyampaikan pesan agar pesan dapat di pahami dengan baik. Saat menyampaikan materi diusahakan agar kita memilih variasi kata untuk memperjelas pesan dan tidak membuat penerima pesan. Menggunakan gesture tubuh untuk variasi penyampaian pesan dapat dilakukan agar cara pemberian pesan tidak terlihat monoton.
Dengar dan Pahami
Saat berkomunikasi kita harus mendengar dan memahami agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik

F.     FORMULA 7 C
1)      Completeness (Lengkap)
Komunikasi harus lengkap. Menya mpaikan semua fakta yang diperlukan oleh penerima yakni 5W + 1H (What, who, When, Where, Why dan How)
2)      Conciseness (Ringkas)
Menggunakan sedikit mungkin kata-kata. Menghindari kata-kata yang tidak perlu. Pesan singkat lebih menarik dan mudah dipahami. Gunakan kalimat seefektif mungkin.
3)      Consideration (Penuh Pertimbangan)
Melihat sudut pandang orang lain (pola pikir, tingkat pendidikan, minat, kepentingan)
4)      Clarity (Jelas)
kata-kata yang tepat, makna tunggal dan tidak menimbulkan persepsi lain
5)      Concreteness (Nyata)
Didukung fakta dan tidak salah tafsir
6)      Courtesy : ( tata krama)
Ini soal cara penyampaian. Pesan disampaikan dengan tulus,sopak, bijak, reflektid, antusias, serta memoertimbangkan sudut pandang dan penerima pesan, termasuk menjaga perasaan dan respek terhadap penerima pesan.
7)      Corretness ( benar )
Pesan yang disampaikan harus benar dari segi substansi dan tata bahasa, juga tepat dari sisi waktu dan sasaran.

G.    Hukum Reach
 
“ The 5 Inevitable Laws oh Effective Communication”
1)      Respoct
Menghargai komunikan atau menjaga harga diri orang lain
2)      Empathy
Kemampuan menempaykan diri kita dengan situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Ini diawali dengan kemampuan mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Empati juga bisa berarti kemampuan untuk mendengar dan siap menerima masukan atau umpan balik apapun dengan sikap positif.
3)      Audible
Dapat didengar atau dimengerti dengan baik
4)      Clarity
Pesan yang disampaikan jelas, tidak menimbulkan multiinterpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan atau transparansi.
5)      Humble
Rendah hati, tidak angkuh atau arogan, tidak merasa ‘lebih’ dari orang lain, termasuk didalamnya tidak memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan dan lemah lembut.

H.    Hambatan Komunikasi Efektif
1)   Pesan tidak jelas serta menimbulkan persepsi lain
2)   Cara penyempaian tidak tepat atau tidak disukai komunikan
3)   Komunikator dan komunikan tidak siap melakukan komunikasi
4)   Tidak ada hubungan yang baik
5)   Berbicara terlalu lambat dan terlalu cepat
6)   Sering muncul gumaman

I.       Ciri Komunikasi Tidak Efektif
1)   Malu – malu
2)   Marah – marah
3)   Maksud yang disampaikan tidak jelas
4)   Satu arah
5)   Tidak terbuka
6)   Maksud pesan tersembunyi

J.      Peran Bahasa dalam Komunikasi
Menurut Larry L. Barker (dalam Mulyana:2010), bahasa memiliki fungsi :
Penamaan (naming atau labeling)
Interaksi akan timbul gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati
Transmisi informasi menghubungkan lintas waktu (masa lalu – masa kini)
Bahasa adalah suatu sistem komunikasi yang terdiri dari seperangkat bunyi & lambang tertulis yang digunakan oleh orang-orang pada suatu negara atau wilayah tertentu untuk berbicara dan menulis.
(Collins Cobuild)

K.    Keterbatasan Bahasa
a.  Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek
     Misalnya : nama benda yang mirip pintu tetapi ukurannya 50x20 cm (relatif)
b.  Kata-kata bersifat ambigu (tergantung latar belakang) dan kontekstual (padanan kata)
c. Kata-kata mengandung bias budaya
d.  Pencampuran fakta, penafsiran dan penilaian. Misalnya : Budi adalah mahasiswa yang memperoleh IPK sebesar 3,80 pada awal semester ke VIII)

L.     Fungsi Bicara dalam Kehidupan
1)   Alat untuk melahirkan berbagai perasaan, ungkapan, kasih sayang, rasa kagum, heran, senang.
2)   Alat komunikasi, memperlancar pergaulan, melahirkan gagasan, ide, kreativitas, menambah pengetahuan.

M.   Pengaruh Budaya dalam Komunikasi
Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter (dalam Mulayana, 2010:214), enam unsur budaya yang mempengaruhi komunikasi yaitu :
1)             Kepercayaan, nilai, dan sikap
          Misalnya :
Bagi pengusaha tanah merupakan aset yang dapat diperjualbelikan, tetapi menurut penduduk Papua, tanah merupakan pusat kehidupan spiritual karena bersifat sakral
2)             Pandangan dunia
Merupakan orientasi budaya terhadap Tuhan, kehidupan, kematian, alam semesta, kebenaran, kekayaan.
Misalnya : Dalam Islam memiliki pandangan bahwa manusia merupakan khalifah di bumi. Tetapi menurut pandangan suku Amungme (Aborigin) manusia bersatu atau selaras dengan alam. 
3)             Organisasi sosial
Keanggotaan seseorang dalam kelas sosial akan mempengaruhi komunikasi. Misalnya kelas atas cenderung bergaul dengan kelas atas lagi, sedangkan kelas bawah cenderung bergaul dengan dengan kelas bawah.
4)             Tabiat manusia
Tabiat adalah pembawaan dasar manusia. Tabiat sering pula disebut “watak”. Setiap orang tidak lepas dari tabiat atau watak, yang dianggap sebagai bagian kejiwaan manusia yang sulit diubah.
5)             Orientasi kegiatan
 
Misalnya : dalam budaya Timur, seseorang yang lebih penting (raja, presiden, pejabat, keturunan ningrat) lebih penting dari apa yang dilakukannya.  Sedangkan budaya barat sebaliknya.
6)             Persepsi tentang diri dan orang lain
 
Apabila seseorang dalam sebuah kelompok, persepsi orang tersebut akan lebur bersama kelompok dan mempunyai pemikiran sama seperti kelompok tersebut. Berbeda dengan persepsi yang bersifat otonom maka orang tersebut mempunyai pemikiran sendiri yang memimpin dirinya sendiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan saran dan kritik anda