Rabu, April 20, 2016

KOMUNIKASI MASSA & KOMUNIKASI PUBLIK



KOMUNIKASI PUBLIK DAN KOMUNIKASI MASSA

A.  KOMUNIKASI MASSA

1.    Pengertian Komunikasi Massa
a)    Menurut Gerbner (1967) komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri(Ardianto, Komala, & Karlinah, 2009)
Berdasarkan definisi diatas dapat dikemukakan bahwa informasi yang disampaikan melalui media massa diproduksi dengan mengandalkan teknologi yang ada dan didistribusikan secara berkala dan berkepanjangan kepada masyarakat luas. Maksud dari berkala dan berkepanjangan dalam pengertian tersebut adalah setiap media massa memiliki sifat jangka waktu seperti harian, mingguan, ataupun bulanan.
b) Meletzke menjelaskan komunikasi massa sebagai : setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2009)
Definisi yang disampaikan oleh Meletzke tersebut menyatakan sifat dan ciri komunikasi massa yang satu arah dan tidak langsung. Maksudnya adalah komunikasi massa disampaikan tidak secara tatap muka melainkan menggunakan saluran media massa, selain itu juga media massa pun bersifat satu arah karena dalam media massa tidak akan ada feedback secara langsung. Sedangkan untuk pengertian dari kata publik yang tersebar adalah penjelasan bahwa publik atau dalam hal ini penerima pesan tidak berada dalam satu tempat atau jenjang yang sama, mereka bisa sangat beragam dan bisa dimana saja.

sedangkan media komunikasi massa secara garis besar, meliputi:
  1. Media Cetak (Printed Media): Suratkabar, Tabloid, Majalah.
  2. Media Elektronik (Electronic Media): Radio, Televisi, Film/Video
  3. Media Siber (Cyber Media): Website, Portal Berita, Blog, Media Sosial.

2.      Contoh komunikasi massa
Gambar diatas merupakan ilustrasi
Iklan Layanan Masyarakat Gerakan Rumpi Sehat Makanan Pendamping ASI Sehatoleh Kementrian Kesehatan untuk mengajak Warga Indonesia untuk memberikan makanan sehat kepada anak untuk pendamping ASI  yang disebarkan luaskan menggunakan media televisi dan youtube

3.      Teori-Teori Komunikasi Massa

1. Teori Peluru Magis (Magic Bullet Theory, Hypodermic Needle Theory)
1)   Media massa mengubah atau mengendalikan perilaku publik.
2)   Publik tidak berdaya menerima berondongan “peluru” media (pemberitaan).
3)   Media massa memiliki kekuataan perkasa, komunikan dianggap pasif.
1)   Dikemukakan Wilbur Schramm tahun 1950-an, namun dicabut kembali tahun 1970-an karena ternyata publik tidak pasif.

2. Teori Proses Seleksi (Selective Processes Theory)
1)     Public cenderung melakukan “terpaan seleksi” (selective exposure) dan menolak pesan yang berbeda dengan keyakinan mereka.
2)      Penerimaan selektif mengurangi dampak media.

3. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory)
Pemirsa meniru apa yang mereka lihat di televisi melalui proses “pembelajaran hasil pengamatan” (observational learning), misalnya menggandrungi kehidupan glamour seperti di televisi. 

4. Teori Difusi Inovasi (Innovation Diffusion Theory)
     1)        Dikemukakan Everett M. Rogers. 
     2)      Media berperan menyebarkan pesan-pesan sebagai ide, karya, atau objek yang         dianggap baru.
    3)    Media mempengaruhi publik untuk mengadopsi atau menolak sesuatu yang baru     berbeda.

5. Teori Kultivasi (Cultivation Theory)
1)     Media, khususnya TV, merupakan sarana belajar tentang masyarakat dan kultur kita;   juga belajar tentang dunia, orang-orangnya, dan adat kebiasaannya.
2)       Televisi mempengaruhi ide penonton tentang gambaran dunia.

6. Teori Langkah (Step Flow Theory)
  1)      Pengaruh media massa berlangsung melalui tahapan-tahapan atau langkah.
2) Terdiri dari (1) Teori Satu Tahap –One Step Flow, media langsung menjangkau/mempengaruhi komunikan, (2) Teori Dua Tahap – Two Step Flow, pengaruh media melalui pihak ketiga, yakni “pemimpin opini” (opinion leader) yang lebih dipercaya publik, dalam situasi yang lebih pribadi, (3) Teori Banyak Tahap –Multistep Flow, pengaruh media mengalir bolak-balik dari media ke khalayak, kembali ke media, dan kembali ke khalayak, ds

7. Teori Penggunaan dan Pemenuhan (Uses and Gratification Theory)
1)      Publik menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.
2)   Menggambaran bagaimana publik menggunakan media untuk memuaskan berbagai kebutuhan hidupnya.
3)      Audiens proaktif dan mencari media yang dapat memenuhi kebutuhannya.
4)      Publik memilih apa yang mereka ingin lihat atau baca.
5)      Media bersaing untuk memenuhi kebutuhan individu publik

8. Teori Kritis (Critical Theory)
1)  Concerned with distribution of power in society and the way in which certain elements are dominated by others
2)     Media can create symbols and images that dominate or opress certain groups
3)  Frankfort School (Adorno), Entertainment industry manufactures demand, places emphasis on material goods and consumption for the benefit of the few rich magnates.

9. SPIRAL OF SILENCE THEORY
1)      Elisabeth Noelle-Neumann
2)     The media publicises opinion that is mainstream or fringe
3)    Individuals who perceive their own opinion is accepted will express it, whilst those  that don’t supress their views
4)      People adjust their opinions according to their perceptions to avoid being isolated
5)   Innovators, change agents and the avant-garde don’t mind being isolated so are unafraid to voice differring opinions.


6.      Menurut DeVito (1996) komunikasi massa memiliki fungsi secara khusus,yaitu :
1. Fungsi Meyakinkan (to Persuade)
Fungsi meyakinkan hampir sama dengan fungsi memengaruhi yang dikemukakan oleh Effendy (1993) dimana komunikasi massa mencoba memberikan pengaruh terhadap khalayak yang dituju. Pengaruh tersebut bisa dalam bentuk perkenalan terhadap suatu obyek, perubahan sikap atau pemikiran, penguatan nilai serta kepercayaan, sampai pergerakan untuk melakukan hal atas pengaruh informasi yang ia dapatkan.

2. Fungsi Menganugerahkan Status
Media massa tidak hanya menyebarkan informasi yang bersifat cepat umum saja, namun juga banyak ranah pribadi suatu personal yang diangkat ke permukaan masyarakat. Maka dari itu media massa juga dapat memberikan pengaruh terhadap citra seseorang. Misalnya untuk saat ini media massa sangat sukses memberikan citra pada Gubernur Jakarta periode 2012-2017 Joko Widodo yang dikenal sebagai Gubernur yang peduli rakyat kecil serta cepat dalam mengambil keputusan. Penganugerahan status (status conferal) terjadi apabila berita yang disebarluaskan melaporkan kegiatan individu-individu tertentu sehingga prestise (gengsi) mereka meningkat.

3. Fungsi Membius (Narcotization)
Selain meyakinkan komunikasi massa memiliki fungsi membius dimana penerima pesan hanya akan menerima informasi dan meyakinkan apa yang ada didalamnya tanpa bersikap kritis. Dalam hal ini kejadian tersebut seperti pasien yang diberi obat bius, yang pada akhirnya langsung masuk kedalam sel darah dan mempengaruhi partikel dalam tubuh. Begitu pula dengan informasi yang dibiuskan, hanya akan diterima tanpa penyaringan terlebih dahulu oleh individunya.

4. Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan
Komunikasi massa memiliki peneriman pesan yang beragam dan tersebar. Namun tidak dipungkiri bahwa media massa bisa menjadi tali penghubung antar masyarakat terlebih jika memiliki minat yang sama.

5. Fungsi Privatisasi
Perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi di masa kini memberikan perubahan pada perilaku masyarakat. Mudahnya media massa dan komunikasi menjadikan banyak individu yang lebih menyukai untuk menyendiri, terlebih lagi banyaknya kabar negatif tentang dunia luar membuat sebagian orang ragu-ragu untuk mencoba “keluar” dan sudah terlalu nyaman pada dunianya sendiri.

7.      Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat
Menurut Dominick (2001) komunikasi massa memiliki 5 fungsi bagi masyarakat yang antara lain adalah : (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2009)
1. Surveillance (pengawasan)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi menjadi 2 bagian yaitu : warning or beware surveillance (pengawasan peringatan) contohnya seperti pemberitahuan atau peringatan mengenai kondisi sekitar seperti banjir, hujan badai, atau adanya demo. Selain itu juga ada instrumental surveillance (pengawasan instrumental) seperti contohnya informasi mengenai kenaikan harga bahan pokok, produk-produk terbaru sampai trend yang sedang berkembang saat ini.

Pers merupakan institusi yang memiliki fungsi sebagai lembaga kontrol. Pers harus bertanggung jawab atas semua informasi yang dipublikasikan khususnya pada masyarakat, karena tujuan utama pers adalah untuk melayani masyarakat. (Sulistyowati, 2006)

2. Interpretation (penafsiran)
Selain memberikan informasi atau fakta mengenai suatu hal, komunikasi massa juga melakukan penafsiran atau interpretasi terhadap suatu kejadian yang bersifat penting. Komunikator yang berasal dari suatu perusahaan media mencoba untuk memberikan pendapat atau buah fikirnya mengenai kejadian yang sedang ramai dibicarakan. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat melihat kejadian tersebut dari 2 sisi yang lebih dalam. Adapun contoh dari penafsiran di media massa bisa berupa tajuk rencana untuk di media cetak dan editorial di media elektronik televisi.
3. Linkage (Pertalian)
Komunikasi massa merupakan alat yang dapat menjadi penghubung antar personal, dari ragam apapun dan berasal darimana pun. Terumatama untuk masyarakat yang memiliki kepentingan dan minat yang sama. Contohnya adalah saat masyarakt Yogya terkena musibah alam gempa bumi, media massa mencoba memperlihatkan kondisi dan keadaan masyarakat yang tinggal disana. Dengan hal tersebut banyak masyarakat lain yang tergugah hatinya untuk membantu sesama. 
4. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)
Komunikasi massa juga berfungsi sebagai alat sosialisasi untuk masyarakat. Tidak aneh bahwa saat ini media massa memiliki pengaruh yang besar terhadap pola pikir dan perilaku masyarakat modern. Dengan informasi dan penggabaran yang jelas serta menarik, sudah dipastikan media massa akan alat pembelajaran bagi masyarakat. Namun disayangkan saat ini bukan hanya pengaruh baik saja yang diperlihatkan oleh media massa, namun juga banyak pengaruh buruk yang dibawa olehnya. Khususnya kepada usia muda yang saat ini tidak bisa terlepas dari teknologi dan media massa. Seperti kasus yang terjadi pada anak kecil yang tewas karena bermain “Smack Down” dengan teman sebayanya. Hal tersebut dikarenakan mereka melihat program serupa di televisi dan mereka menjadi penasaran lalu melakukan hal yang sama kepada temannya.
5. Entertainment (Hiburan)
Tidak dipungkiri bahwa komunikasi massa pun bersifat menghibur, karena melalui media massa informasi yang disampaikan sangat beragam dari mulai berita, edukasi sampai hiburan seperti musik, drama, dan reality show. Televisi merupakan media utama yang memiliki unsur hiburan terkuat, dikarenakan televisi berbentuk materi audio visual yang menarik dan jelas. Jadi sudah dipastikan bahwa pengusaha media khususnya televisi mencoba untuk membuat program yang beragam dan menghibur untuk menarik minta menonton.



8.      Efek Komunikasi Massa
Menurut Steven M. Chaffee, salah satu pendekatan efek media massa adalah efek pesan yang terjadi pada khalayak atau audiens komunikasi massa. Efek terhadap khalayak dibagi menjadi 3 bentuk perubahan antara lain : (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2009)
1. Efek kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Pada efek kognitif dijelaskan bahwa media massa membantu komunikan untuk menstimulasi kemampuan berpikirnya mengenai suatu hal. Audiens dapat mencerna informasi yang disampaikan oleh media massa sehingga mereka tahu tentang hal-hal baru yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya.

Pada perubahan kognitif ada yang dinamakan efek prososial kognitif dimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki yang tentunya bersifat positif oleh masyarakat. Sebagai contohnya adalah tayangan “Si Unyil” yang memberikan informasi dan pembelajaran berharga kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan sekaligus mendidik.

2. Efek afektif
Efek afektif tidak hanya menghendaki masyarakat untuk tahu tentang informasi yang disampaikan, tapi juga media massa mencoba untuk memberikan perubahan terhadap perasaan khalayaknya sehingga mereka dapat merasakan hal yang sama seperti yang ada di media massa.

Efek afektif dapat disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang dialami oleh masyarakat, antara lain suasana emosional, skema kognitif (persepsi tentang informasi yang ada), suasana terpaan (setting of exposure), predisposisi individual (karakter/sifat individu), dan faktor identifikasi (kesamaan dengan tokoh atau informasi yang ada).

3. Efek behavorial
Efek behavorial merupakan kelanjutan dari kedua efek yang sebelumnya disebutkan. Efek behavorial merupakan hasil berupa tindak lanjut terhadap informasi yang diterima. Misalnya saat seseorang melihat berita ada seorang anak kecil yang membutuhkan bantuan dana untuk biaya operasi, lalu orang tersebut merasa iba dan sedih setelah itu ia mencoba untuk membantu memberikan dana tambahan kepada anak kecil tersebut. Hal tersebut merupakan contoh dari perubahan behavorial yang dialami oleh khalayak karena pengaruh media massa.




B.     KOMUNIKASI PUBLIK

1.      Pengertian komunikasi publik
komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah, atau kuliah (umum). Komunikasi publik biasanya berlangsung lebih formal dan lebih dari sulit dari pada komunikasi antar pribadi atau komunikasi kelompok, karena komunikasi publik menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang.

2.      Contoh komunikasi publik
Dalam seminar yang dibuka oleh Wakil Menteri PU Hermanto Dardak tersebut, bertindak sebagai pembicara utama yaitu praktisi komunikasi Ira Koesno dan redaktur Bisnis Indonesia Irsad Sati. Sedangkan moderator dalam seminar tersebut ialah Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian PU Basoeki Hadimoeljono dan (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Mochammad Amron. Selama 2,5 jam, para peserta seminar yang terdiri dari para pejabateselon I hingga eselon IV diberikan materi pelatihan terkait komunikasi internal dan eksternal serta bagaimana menghadapi media massa.

3.      Ciri-ciri komunikasi publik
terjadi di tempat umum (publik), misalnya di auditorium, kelas, tempat ibadah (masjid, gereja) atau tempat lainnya yang di hadiri sejumlah besar orang; merupakan peristiwa sosial yang biasanya telah direncanakan alih-alih peristiwa relatif informal yang tidak terstruktur; terdapat agenda; beberapa orang ditunjuk untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus, seperti memperkenalkan pembicara, dan sebagainya; acara-acara lain mungkin direncanakan sebelum atau sesudah ceramah disampaikan pembicara. Komunikasi publik sering bertujuan memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan, atau membujuk.

4.      Media komunikasi publik
Sarana komunikasi publik yaitu segala saluran yang bisa menyampaikan pesan kepada publik:

a)      Media Massa
b)      Orasi pada rapat umum
c)      Aksi demonstrasi
d)     Blog
e)      Situs Jejaring Sosial
f)       Kolom komentar di website/blog
g)      E-mail, milis
h)      SMS
i)        Surat
j)        Surat Pembaca
k)      Reklame
l)        Spanduk


Komunikasi Publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien.

5.      Aktor komunikasi publik
Komunikasi Publik dapat diakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan oleh seorang komunikator publik profesional. Mereka yang termasuk Komunikator Publik Profesional antara lain, manager dan staf PR/Humas, wartawan, penyiar radio, presenter, penyaji ramalan cuaca, dan sebagainya.

Kecanggihan teknologi komunikasi saat ini membuat semua orang bisa melakukan komuniksi publik. Sekadar contoh, jika kita memposting sebuah komentar pada sebuah kolom komentar yang dapat diakses banyak orang, maka itu Komunikasi Publik. Jika kita mengatakan sesuatu di ruang publik yang dapat diakses banyak orang, maka itu Komunikasi Publik.

Ciri utama Komunikasi Publik adalah berisi pesan yang penting diketahui publik –dikenal dengan Informasi Publik. Yang dikomunikasikan menyangkut urusan publik (Public Affairs) atau yang diharapkan menggugah orang banyak.

Sebagai contoh, lembaga-lembaga survei selalu mengumumkan hasil surveinya kepada media massa, pengamat yang tidak diwawancara media mengirimkan komentarnya tentang isu aktual kepada wartawan, dan sebagainya.

C.    KOMUNIKASI PUBLIK DAN KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi Publik sering pula disebut sebagai komunikasi massa (mass communication), meski komunikasi massa lebih spesifik, yakni komunikasi melalui media massa (communicating with media).

Selain menggunakan media massa, komunikasi publik juga menggunakan e-mail, blog, jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, Yahoo Messengger, Handphone (SMS), dan medium lain yang bisa menjangkau khalayak luas/banyak seperti aksi demo, seminar, diskusi, dan sebagainya.

Jadi, komunikasi publik merupakan kombinasi antara hubungan dengan media masa (media relations), jangkauan komunitas (community outreach), komunikasi krisis (crisis communication), relasi pelanggan (customer relations), perencanaan acara (event planning), komunikasi risiko (risk communication).

Komunikasi Publik adalah penyampaian pesan (message), berupa ide atau gagasa, informasi, ajakan, dan sebagainya kepada orang banyak.


DAFTAR PUSTAKA

http://pu.go.id/berita
http://kemenkes.go.id 
McQuail, Denis, 1987. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga. 
Nuruddin, 2013, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta, RajaGrafindo Persada 
Rakhmat, Jalaluddin, 208 Psikologi Komunikasi, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. 


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan saran dan kritik anda