A. KOMUNIKASI MASSA
1. Pengertian Komunikasi Massa
a) Menurut
Gerbner (1967) komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang
berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling
luas dimiliki orang dalam masyarakat industri(Ardianto, Komala, & Karlinah,
2009)
Berdasarkan
definisi diatas dapat dikemukakan bahwa informasi yang disampaikan melalui
media massa diproduksi dengan mengandalkan teknologi yang ada dan
didistribusikan secara berkala dan berkepanjangan kepada masyarakat luas.
Maksud dari berkala dan berkepanjangan dalam pengertian tersebut adalah setiap
media massa memiliki sifat jangka waktu seperti harian, mingguan, ataupun
bulanan.
b) Meletzke
menjelaskan komunikasi massa sebagai : setiap bentuk komunikasi yang
menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara
tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. (Ardianto, Komala,
& Karlinah, 2009)
Definisi
yang disampaikan oleh Meletzke tersebut menyatakan sifat dan ciri komunikasi
massa yang satu arah dan tidak langsung. Maksudnya adalah komunikasi massa
disampaikan tidak secara tatap muka melainkan menggunakan saluran media massa,
selain itu juga media massa pun bersifat satu arah karena dalam media massa
tidak akan ada feedback secara langsung. Sedangkan untuk pengertian dari kata
publik yang tersebar adalah penjelasan bahwa publik atau dalam hal ini penerima
pesan tidak berada dalam satu tempat atau jenjang yang sama, mereka bisa sangat
beragam dan bisa dimana saja.
sedangkan media komunikasi massa secara garis besar, meliputi:
sedangkan media komunikasi massa secara garis besar, meliputi:
- Media Cetak (Printed Media): Suratkabar, Tabloid, Majalah.
- Media Elektronik (Electronic Media): Radio, Televisi, Film/Video
- Media Siber (Cyber Media): Website, Portal Berita, Blog, Media Sosial.
2.
Contoh komunikasi massa
Gambar
diatas merupakan ilustrasi
Iklan
Layanan Masyarakat Gerakan Rumpi Sehat Makanan Pendamping ASI Sehatoleh
Kementrian Kesehatan untuk mengajak Warga Indonesia untuk memberikan makanan
sehat kepada anak untuk pendamping ASI
yang disebarkan luaskan menggunakan media televisi dan youtube
3.
Teori-Teori Komunikasi Massa
1.
Teori Peluru Magis (Magic Bullet Theory, Hypodermic Needle Theory)
1) Media
massa mengubah atau mengendalikan perilaku publik.
2)
Publik tidak berdaya menerima
berondongan “peluru” media (pemberitaan).
3)
Media massa memiliki kekuataan perkasa,
komunikan dianggap pasif.
1) Dikemukakan
Wilbur Schramm tahun 1950-an, namun dicabut kembali tahun 1970-an karena
ternyata publik tidak pasif.
2.
Teori Proses Seleksi (Selective Processes Theory)
1)
Public cenderung melakukan “terpaan
seleksi” (selective exposure) dan menolak pesan yang berbeda dengan keyakinan
mereka.
2)
Penerimaan selektif mengurangi dampak
media.
3.
Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory)
Pemirsa meniru apa yang mereka lihat di televisi
melalui proses “pembelajaran hasil pengamatan” (observational learning),
misalnya menggandrungi kehidupan glamour seperti di televisi.
4.
Teori Difusi Inovasi (Innovation Diffusion Theory)
1)
Dikemukakan Everett M. Rogers.
2) Media berperan menyebarkan pesan-pesan
sebagai ide, karya, atau objek yang dianggap baru.
3) Media mempengaruhi publik untuk
mengadopsi atau menolak sesuatu yang baru berbeda.
5.
Teori Kultivasi (Cultivation Theory)
1) Media, khususnya TV, merupakan sarana
belajar tentang masyarakat dan kultur kita; juga belajar tentang dunia,
orang-orangnya, dan adat kebiasaannya.
2) Televisi mempengaruhi ide penonton
tentang gambaran dunia.
6.
Teori Langkah (Step Flow Theory)
1) Pengaruh media massa berlangsung melalui
tahapan-tahapan atau langkah.
2) Terdiri
dari (1) Teori Satu Tahap –One Step Flow, media langsung
menjangkau/mempengaruhi komunikan, (2) Teori Dua Tahap – Two Step Flow,
pengaruh media melalui pihak ketiga, yakni “pemimpin opini” (opinion leader)
yang lebih dipercaya publik, dalam situasi yang lebih pribadi, (3) Teori Banyak
Tahap –Multistep Flow, pengaruh media mengalir bolak-balik dari media ke
khalayak, kembali ke media, dan kembali ke khalayak, ds
7.
Teori Penggunaan dan Pemenuhan (Uses and Gratification Theory)
1) Publik
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.
2) Menggambaran
bagaimana publik menggunakan media untuk memuaskan berbagai kebutuhan hidupnya.
3) Audiens
proaktif dan mencari media yang dapat memenuhi kebutuhannya.
4) Publik
memilih apa yang mereka ingin lihat atau baca.
5) Media
bersaing untuk memenuhi kebutuhan individu publik
8.
Teori Kritis (Critical Theory)
1) Concerned
with distribution of power in society and the way in which certain elements are
dominated by others
2) Media
can create symbols and images that dominate or opress certain groups
3) Frankfort
School (Adorno), Entertainment industry manufactures demand, places emphasis on
material goods and consumption for the benefit of the few rich magnates.
9.
SPIRAL OF SILENCE THEORY
1) Elisabeth
Noelle-Neumann
2) The
media publicises opinion that is mainstream or fringe
3)
Individuals who perceive their own
opinion is accepted will express it, whilst those that don’t supress their
views
4) People
adjust their opinions according to their perceptions to avoid being isolated
5) Innovators,
change agents and the avant-garde don’t mind being isolated so are unafraid to
voice differring opinions.
6.
Menurut DeVito
(1996) komunikasi massa memiliki fungsi secara khusus,yaitu :
1.
Fungsi Meyakinkan (to Persuade)
Fungsi
meyakinkan hampir sama dengan fungsi memengaruhi yang dikemukakan oleh Effendy
(1993) dimana komunikasi massa mencoba memberikan pengaruh terhadap khalayak
yang dituju. Pengaruh tersebut bisa dalam bentuk perkenalan terhadap suatu
obyek, perubahan sikap atau pemikiran, penguatan nilai serta kepercayaan,
sampai pergerakan untuk melakukan hal atas pengaruh informasi yang ia dapatkan.
2.
Fungsi Menganugerahkan Status
Media
massa tidak hanya menyebarkan informasi yang bersifat cepat umum saja, namun
juga banyak ranah pribadi suatu personal yang diangkat ke permukaan masyarakat.
Maka dari itu media massa juga dapat memberikan pengaruh terhadap citra
seseorang. Misalnya untuk saat ini media massa sangat sukses memberikan citra
pada Gubernur Jakarta periode 2012-2017 Joko Widodo yang dikenal sebagai
Gubernur yang peduli rakyat kecil serta cepat dalam mengambil keputusan.
Penganugerahan status (status conferal) terjadi apabila berita yang
disebarluaskan melaporkan kegiatan individu-individu tertentu sehingga prestise
(gengsi) mereka meningkat.
3.
Fungsi Membius (Narcotization)
Selain
meyakinkan komunikasi massa memiliki fungsi membius dimana penerima pesan hanya
akan menerima informasi dan meyakinkan apa yang ada didalamnya tanpa bersikap
kritis. Dalam hal ini kejadian tersebut seperti pasien yang diberi obat bius,
yang pada akhirnya langsung masuk kedalam sel darah dan mempengaruhi partikel
dalam tubuh. Begitu pula dengan informasi yang dibiuskan, hanya akan diterima
tanpa penyaringan terlebih dahulu oleh individunya.
4.
Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan
Komunikasi
massa memiliki peneriman pesan yang beragam dan tersebar. Namun tidak
dipungkiri bahwa media massa bisa menjadi tali penghubung antar masyarakat
terlebih jika memiliki minat yang sama.
5.
Fungsi Privatisasi
Perkembangan
teknologi dan informasi yang terjadi di masa kini memberikan perubahan pada
perilaku masyarakat. Mudahnya media massa dan komunikasi menjadikan banyak
individu yang lebih menyukai untuk menyendiri, terlebih lagi banyaknya kabar
negatif tentang dunia luar membuat sebagian orang ragu-ragu untuk mencoba
“keluar” dan sudah terlalu nyaman pada dunianya sendiri.
7.
Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat
Menurut
Dominick (2001) komunikasi massa memiliki 5
fungsi bagi masyarakat yang antara lain adalah : (Ardianto, Komala, &
Karlinah, 2009)
1.
Surveillance (pengawasan)
Fungsi
pengawasan komunikasi massa dibagi menjadi 2 bagian yaitu : warning or beware
surveillance (pengawasan peringatan) contohnya seperti pemberitahuan atau
peringatan mengenai kondisi sekitar seperti banjir, hujan badai, atau adanya
demo. Selain itu juga ada instrumental surveillance (pengawasan instrumental)
seperti contohnya informasi mengenai kenaikan harga bahan pokok, produk-produk
terbaru sampai trend yang sedang berkembang saat ini.
Pers
merupakan institusi yang memiliki fungsi sebagai lembaga kontrol. Pers harus
bertanggung jawab atas semua informasi yang dipublikasikan khususnya pada
masyarakat, karena tujuan utama pers adalah untuk melayani masyarakat.
(Sulistyowati, 2006)
2.
Interpretation (penafsiran)
Selain
memberikan informasi atau fakta mengenai suatu hal, komunikasi massa juga
melakukan penafsiran atau interpretasi terhadap suatu kejadian yang bersifat
penting. Komunikator yang berasal dari suatu perusahaan media mencoba untuk
memberikan pendapat atau buah fikirnya mengenai kejadian yang sedang ramai
dibicarakan. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat melihat kejadian
tersebut dari 2 sisi yang lebih dalam. Adapun contoh dari penafsiran di media
massa bisa berupa tajuk rencana untuk di media cetak dan editorial di media
elektronik televisi.
3.
Linkage (Pertalian)
Komunikasi
massa merupakan alat yang dapat menjadi penghubung antar personal, dari ragam
apapun dan berasal darimana pun. Terumatama untuk masyarakat yang memiliki
kepentingan dan minat yang sama. Contohnya adalah saat masyarakt Yogya terkena
musibah alam gempa bumi, media massa mencoba memperlihatkan kondisi dan keadaan
masyarakat yang tinggal disana. Dengan hal tersebut banyak masyarakat lain yang
tergugah hatinya untuk membantu sesama.
4.
Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)
Komunikasi
massa juga berfungsi sebagai alat sosialisasi untuk masyarakat. Tidak aneh
bahwa saat ini media massa memiliki pengaruh yang besar terhadap pola pikir dan
perilaku masyarakat modern. Dengan informasi dan penggabaran yang jelas serta
menarik, sudah dipastikan media massa akan alat pembelajaran bagi masyarakat.
Namun disayangkan saat ini bukan hanya pengaruh baik saja yang diperlihatkan
oleh media massa, namun juga banyak pengaruh buruk yang dibawa olehnya.
Khususnya kepada usia muda yang saat ini tidak bisa terlepas dari teknologi dan
media massa. Seperti kasus yang terjadi pada anak kecil yang tewas karena
bermain “Smack Down” dengan teman sebayanya. Hal tersebut dikarenakan mereka
melihat program serupa di televisi dan mereka menjadi penasaran lalu melakukan
hal yang sama kepada temannya.
5.
Entertainment (Hiburan)
Tidak
dipungkiri bahwa komunikasi massa pun bersifat menghibur, karena melalui media
massa informasi yang disampaikan sangat beragam dari mulai berita, edukasi
sampai hiburan seperti musik, drama, dan reality show. Televisi merupakan media
utama yang memiliki unsur hiburan terkuat, dikarenakan televisi berbentuk
materi audio visual yang menarik dan jelas. Jadi sudah dipastikan bahwa
pengusaha media khususnya televisi mencoba untuk membuat program yang beragam
dan menghibur untuk menarik minta menonton.
8. Efek Komunikasi Massa
Menurut
Steven M. Chaffee, salah satu pendekatan efek media massa adalah efek pesan
yang terjadi pada khalayak atau audiens komunikasi massa. Efek terhadap
khalayak dibagi menjadi 3 bentuk perubahan antara lain : (Ardianto, Komala,
& Karlinah, 2009)
1.
Efek kognitif
Efek
kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif
bagi dirinya. Pada efek kognitif dijelaskan bahwa media massa membantu
komunikan untuk menstimulasi kemampuan berpikirnya mengenai suatu hal. Audiens
dapat mencerna informasi yang disampaikan oleh media massa sehingga mereka tahu
tentang hal-hal baru yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya.
Pada
perubahan kognitif ada yang dinamakan efek prososial kognitif dimana media
massa memberikan manfaat yang dikehendaki yang tentunya bersifat positif oleh
masyarakat. Sebagai contohnya adalah tayangan “Si Unyil” yang memberikan
informasi dan pembelajaran berharga kepada anak-anak dengan cara yang
menyenangkan sekaligus mendidik.
2.
Efek afektif
Efek
afektif tidak hanya menghendaki masyarakat untuk tahu tentang informasi yang
disampaikan, tapi juga media massa mencoba untuk memberikan perubahan terhadap
perasaan khalayaknya sehingga mereka dapat merasakan hal yang sama seperti yang
ada di media massa.
Efek
afektif dapat disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang dialami oleh
masyarakat, antara lain suasana emosional, skema kognitif (persepsi tentang
informasi yang ada), suasana terpaan (setting of exposure), predisposisi
individual (karakter/sifat individu), dan faktor identifikasi (kesamaan dengan
tokoh atau informasi yang ada).
3.
Efek behavorial
Efek
behavorial merupakan kelanjutan dari kedua efek yang sebelumnya disebutkan.
Efek behavorial merupakan hasil berupa tindak lanjut terhadap informasi yang
diterima. Misalnya saat seseorang melihat berita ada seorang anak kecil yang
membutuhkan bantuan dana untuk biaya operasi, lalu orang tersebut merasa iba dan
sedih setelah itu ia mencoba untuk membantu memberikan dana tambahan kepada
anak kecil tersebut. Hal tersebut merupakan contoh dari perubahan behavorial
yang dialami oleh khalayak karena pengaruh media massa.
B. KOMUNIKASI PUBLIK
1.
Pengertian komunikasi publik
komunikasi
antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak
bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato,
ceramah, atau kuliah (umum). Komunikasi publik biasanya berlangsung lebih
formal dan lebih dari sulit dari pada komunikasi antar pribadi atau komunikasi
kelompok, karena komunikasi publik menuntut persiapan pesan yang cermat,
keberanian dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang.
2.
Contoh komunikasi publik
Dalam
seminar yang dibuka oleh Wakil Menteri PU Hermanto Dardak tersebut, bertindak
sebagai pembicara utama yaitu praktisi komunikasi Ira Koesno dan redaktur
Bisnis Indonesia Irsad Sati. Sedangkan moderator dalam seminar tersebut ialah
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian PU Basoeki Hadimoeljono dan (Plt)
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Mochammad Amron. Selama 2,5
jam, para peserta seminar yang terdiri dari para pejabateselon I hingga eselon
IV diberikan materi pelatihan terkait komunikasi internal dan eksternal serta
bagaimana menghadapi media massa.
3.
Ciri-ciri
komunikasi publik
terjadi
di tempat umum (publik), misalnya di auditorium, kelas, tempat ibadah (masjid,
gereja) atau tempat lainnya yang di hadiri sejumlah besar orang; merupakan
peristiwa sosial yang biasanya telah direncanakan alih-alih peristiwa relatif
informal yang tidak terstruktur; terdapat agenda; beberapa orang ditunjuk untuk
menjalankan fungsi-fungsi khusus, seperti memperkenalkan pembicara, dan
sebagainya; acara-acara lain mungkin direncanakan sebelum atau sesudah ceramah
disampaikan pembicara. Komunikasi publik sering bertujuan memberikan
penerangan, menghibur, memberikan penghormatan, atau membujuk.
4.
Media
komunikasi publik
Sarana
komunikasi publik yaitu segala saluran yang bisa menyampaikan pesan kepada
publik:
a) Media
Massa
b) Orasi
pada rapat umum
c) Aksi
demonstrasi
d) Blog
e) Situs
Jejaring Sosial
f) Kolom
komentar di website/blog
g) E-mail,
milis
h) SMS
i)
Surat
j)
Surat Pembaca
k) Reklame
l)
Spanduk
Komunikasi
Publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat
disampaikan secara efektif dan efisien.
5.
Aktor
komunikasi publik
Komunikasi
Publik dapat diakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan oleh seorang
komunikator publik profesional. Mereka yang termasuk Komunikator Publik
Profesional antara lain, manager dan staf PR/Humas, wartawan, penyiar radio,
presenter, penyaji ramalan cuaca, dan sebagainya.
Kecanggihan
teknologi komunikasi saat ini membuat semua orang bisa melakukan komuniksi
publik. Sekadar contoh, jika kita memposting sebuah komentar pada sebuah kolom
komentar yang dapat diakses banyak orang, maka itu Komunikasi Publik. Jika kita
mengatakan sesuatu di ruang publik yang dapat diakses banyak orang, maka itu
Komunikasi Publik.
Ciri
utama Komunikasi Publik adalah berisi pesan yang penting diketahui publik
–dikenal dengan Informasi Publik. Yang dikomunikasikan menyangkut urusan publik
(Public Affairs) atau yang diharapkan menggugah orang banyak.
Sebagai
contoh, lembaga-lembaga survei selalu mengumumkan hasil surveinya kepada media
massa, pengamat yang tidak diwawancara media mengirimkan komentarnya tentang
isu aktual kepada wartawan, dan sebagainya.
C. KOMUNIKASI PUBLIK DAN KOMUNIKASI
MASSA
Komunikasi
Publik sering pula disebut sebagai komunikasi massa (mass communication), meski
komunikasi massa lebih spesifik, yakni komunikasi melalui media massa
(communicating with media).
Selain
menggunakan media massa, komunikasi publik juga menggunakan e-mail, blog,
jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, Yahoo Messengger, Handphone
(SMS), dan medium lain yang bisa menjangkau khalayak luas/banyak seperti aksi
demo, seminar, diskusi, dan sebagainya.
Jadi,
komunikasi publik merupakan kombinasi antara hubungan dengan media masa (media
relations), jangkauan komunitas (community outreach), komunikasi krisis (crisis
communication), relasi pelanggan (customer relations), perencanaan acara (event
planning), komunikasi risiko (risk communication).
Komunikasi
Publik adalah penyampaian pesan (message), berupa ide atau gagasa, informasi,
ajakan, dan sebagainya kepada orang banyak.
DAFTAR
PUSTAKA
http://pu.go.id/berita
http://kemenkes.go.id
McQuail, Denis, 1987.
Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga. Nuruddin, 2013, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta, RajaGrafindo Persada
Rakhmat, Jalaluddin, 208 Psikologi Komunikasi, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan saran dan kritik anda