TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. DEFINISI
MASALAH
Definisi
masalah menurut para ahli
Robert K. Merton mengartikan
MASALAH sebagai ” ketidaksesuaian yang signifikan dan tidak diinginkan ” antara
standar kebersamaan dan kondisi nyata.
Contoh Masalah
a. Ahmad tidak dapat belajar dengan
baik. Dua hari berturut-turut tetangganya mengadakan pesta sehingga suasana di
tempat tinggal ahmad menjadi ingar-bingar. Ia tidak bisa lagi berkonsentrasi
dalam belajar.
b. Syafitri sudah dua hari tidak bisa
sekolah karena ia harus menunggu ayahnya yang sakit keras. Syafitri bingung, ia
sebenarnya tidak mau ketinggalan pelajaran. Akan tetapi, ia juga tidak tega
harus meninggalkan ayahnya seorang diri dirumah sakit.
Kesimpulan yang menandakan masalah
a. Ahmad tidak dapat belajar dengan
baik.
b. Syafitri menghadapi ayahnya yang
sakit dan ketertinggalan pelajaran di sekolah.
gambar diatas merupakan gambaran masalah transportasi yang ada di Indonesia . .
B. DEFINISI
KEPUTUSAN
Keputusan adalah suatu reaksi terhadap
beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa
kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama
konsekuensinya.Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa
tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan
sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat
dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau
asumsi lemah. keputusan adalah suatu ketetapan yang diambil oleh organ yang
berwenang berdasarkan kewenangan yang ada padanya.
Menurut Siagian, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan
yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Contoh:
untuk mengatasi kemacetan di alun-alun Brebes
maka diberlakukan sistem satu arah di area alun-alun Brebes.
Untuk mengurangi kemacetan di ruas jalan
KH.Wakhid Hasyim karena hambatan samping maka dilakukan penertiban parkir liar
dan pedagang kaki lima.
C. DASAR-DASAR
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
George R. Terry menjelaskan dasar-dasar dari
pengambilan keputusan yang berlaku,
1.
Intuisi
Keputusan
yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu
mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif
dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
1.
Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2.
Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan
keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk
masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan
yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan
keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya
dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya
diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.
2.
Pengalaman
Dalam
hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan
masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi
pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang
menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat
membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
3.
Fakta
Keputusan yang berdasarkan sejumlah
fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik
dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.
4. Wewenang
Keputusan
yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan
mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang
kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya
dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
5.
Rasional
Keputusan yang bersifat
rasional berkaitan dengan daya guna.
Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan
rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih
bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur
apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai
masyarakat yang di akui saat itu.
D. KAKIKAT
MASALAH
Menurut Akhmad
Guntar hakikat masalah
sebagai berikut:
1. Masalah
adalah sebuah kesempatan untuk berkembang. Sebuah masalah bisa merupakan sebuah
tendangan peluang, kesempatan untuk keluar dari stagnan, kebosanan atau status
quo serta apapun yg dimaksudkan untuk membuat suatu kondisi jadi lebih baik.
Perlu dicatat baik-baik bahwa yang disebut masalah tidaklah harus merupakan
akibat dari kejadian buruk atau faktor eksternal.
Contoh di bidang industri adalah : Ada kendala dalam
memperoleh supplier yang memiliki kualitas baik dan menawarkan harga relative
lebih murah
2 Masalah
adalah perbedaan antara kondisi sekarang dan kondisi yg diharapkan. Sebuah
masalah bisa muncul berkat adanya pengetahuan atau pemikiran baru. Ketika
seseorang tahu di mana posisi sekarang dan ke mana hendak menuju maka orang
tersebut sudah punya sebuah masalah terkait bagaimana agar bisa sampai pada
tujuan yg diharapkan.
Contoh di bidang industri adalah : Perjanjian order
penjualan dengan konsumen yang tanggal penyelesaian tidak seperti yang
diharapkan sebelumnya.
3. Masalah adalah hasil dari kesadaran bahwa
kondisi yg sekarang terjadi belumlah sempurna dan keyakinan bahwa masa depan
bisa dibuat jadi lebih baik. Keyakinan bahwa harapan bisa tercapai akan membuat
seseorang memiliki sasaran untuk masa depan yang lebih baik. Harapan membuat
diri sendiri merasa tertantang dan tantangan semacam ini juga layak juga
disebut sebagai masalah.
Contoh di bidang industri adalah : Kualitas produk
yang diterima oleh konsumen belum sesuai dengan permintaan konsumen
E.
TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tujuan pengambilan keputusan dapat
dibedakan menjadi dua, yakni:
1. Tujuan
yang bersifat tunggal. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal
terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah,
artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain
2. Tujuan
yang bersifat ganda. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi
apabila keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah, artinya
keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua (atau lebih) masalah yang
bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.
F. TAHAPAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tahapan dalam pengambilan keputusan
yakni sebagai berikut:
1. Mendefinisikan
masalah tersebut secara jelas dan gamblang atau mudah untuk dimengerti.
2. Membuat
daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas dengan
maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
3. Melakukan
identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan
gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih sepesifik.
4. Memetakan
setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing yang kemudian
selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji yang akan dipakai.
5. Memastikan
kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai dengan
prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.
Simon (1960) mengatakan, empat tahap
pengambilan keputusan,
yaitu :
1. Intelligence
adalah proses
pengumpulan informasi yang bertujuan mengidentifikasi permasalahan.
2. Design
adalah tahap
perancangan solusi terhadap masalah. Biasanya pada tahap ini dikaji berbagai
macam alternatif pemecahan masalah.
3. choice,
adalah tahap mengkaji
kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternatif yang ada dan memilih yang
terbaik.
4. implementasi
adalah
tahap pengambilan keputusan dan melaksanakannya.
Sedangkan
menurut James L. Gibson proses pengambilan
keputusan terdiri atas:
a) Penetapan tujuan spesifik serta pengukuran
hasilnya.
b) Identivikasi permasalahan
c) Pengembangan alternative
d) Evaluasi alternatife.
e) Seleksi alternative
f) Implementasi keputusan.
g) Pengendalian dan evaluasi
G. KLASIFIKASI
KEPUTUSAN
Menurut Herber A. Simon ahli manajemen pemenang nobel
dari Carnegie-Mesion University. Keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan
(continuum) dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak
terprogram pada ujung yang lain, berikut penjelesannya:
·
Keputusan
Terprogram: Bersifat “berulang dan rutin”, sampai batas hingga suatu prosedur
pasti telah dibuat untuk menanganinya shingga keputusan tersebut tidak perlu
diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
Contoh:
Manajer produksi dari PT. FLAMBOYAN
MAKMUR selalu melakukan kegiatan rutin
disetiap awal bulan, yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk
persediaan.
·
Keputusan
tak terprogram: Bersifat “baru tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak
ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah ada
sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tidak terlihat atau rumit,
atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Contoh:
Pak Reksa adalah seorang Presiden
Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat demi
kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang dia ambil berdasarkan
informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga
saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar
harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil.
H. PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Stephen Robbins dan Mary Coulter (1999) dalam
bukunya Manajemen proses pengambilan keputusan
merupakan serangkaian tahap yang terdiri dari delapan langkah yang meliputi
mengidentifikasi masalah, memilih suatu alternatif, dan mengevaluasi keputusan,
dll.
Proses pengambilan keputusan
• Mengidentifikasi
Masalah
• Mengidentifikasi Kriteria Keputusan
• Memberi Bobot Pada Kriteria
• Mengembangkan Alternatif-alternatif
• Menganalisis Alternatif
• Memilih Satu Alternatif
• Melaksanakan Alternatif tersebut
• Mengevaluasi Efektivitas Keputusan
I. PERKIRAAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
. Untuk mengadakan perkiraan dibutuhkan
adanya informasi yang secukupnya dan metode perkiraan yang baik. Perkiraan itu
terdiri dari berbagai macam pengertian:
· Perkiraan dalam arti Proyeksi
Perkiraan
yang mengarah pada kecenderungan dari data yang telah terkumpul dan tersusun
secara kronologis.
·
Perkiraan
dalam arti prediksi
Perkiraan yang dilakukan dengan menggunakan analisis
sebab akibat.
·
Perkiraan
dalam arti konjeksi
Perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi
(perasaan). Intuisi disini sifatnya subjektif, artinya tergantung dari
kemampuan seseorang untuk mengolah perasaan.
J. PERUBAHAN
DALAM KEPUTUSAN
Secara umum dampak perubahan keputusan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
perubahan, yaitu :
1.
Incremental Changes
Incremental change
merupakan dampak perubahan keputusan yang dapat diperkirakan atau ditaksir
beberapa persentase perubahan yang akan terjadi ke depannya tentu berdasarkan
data-data yang terjadi di masa lalu (historis).
Contohnya:
Saat BBM naik maka bahan baku industri naik pula, maka
diperlukan keputusan
bagaimana menekan biaya produksi agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
2.
Turbulence Change
Turbulence change
merupakan pengambilan keputusan dalam kondisi perubahan yang sulit untuk
diperkirakan.
Contohnya :
Saat kita hendak menuju sekolah
ternyata jembatan yang akan kita lewari runtuh maka kita harus mengambil
keputusan mencari alternatif lain agar dapat sampai sekolah dengan cepat.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan saran dan kritik anda