Sabtu, Agustus 06, 2016

ANALISA KEBIJAKAN PENGATURAN ARUS MUDIK 2016



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Mudik adalah bagian dari budaya masyarakat menjelang Hari Raya idul Fitri. Tak heran setiap kali menjelang Hari Raya Idul Fitri kerap kali terjadi macet. Brebes merupakan salah satu daerah yang mengalami macet cukup parah pada lebaran tahun 2016. Kemacetan terjadi tidak hanya terjadi jalan pantura tapi juga terjadi di jalan alternatif. Tentu hal tersebut membuat resah para pemudik dan warga lokal itu sendiri.
Sebelum datangnya arus mudik, tentu para instansi dan pengambil kebijakan mempersiapakan MRLL, perlengkapan jalan yang dibutuhkan serta personil untuk melakukan pengamanan. Pada musim mudik akan terjadi lonjakan arus lalu lintas mencapai 400 % terlihat dari data traffic Counting dishubkominfo kabupaten Brebes. Penanganan kemacetan dimaksudkan untuk mengatur arus lalu lintas agar resiko macet dapat dikurangi.
Untuk mengatasi masalah klasik macet saat mudik, maka diperlukan manajemen rekayasa lalu lintas yang tepat. Butuh kerjasama yang solid dan keputusan yang tepat untuk menangani masalah di lapangan. Puncak arus mudik tentu akan berbeda setiap tahun dan butuh keputusan yang tepat untuk mencegah penumpukan kendaraan, karena panjang hari libur juga berpengaruh terhadap waktu mudik masyarakat. Untuk itu butuh strategi yang tepat dan manajemen rekayasa lalu lintas mengatasi masalah yang terjadi di lapangan.
Namun yang terjadi di mudik lebaran tahun 2016 adalah kemacetan yang sangat parah terlihat panjang antrian yang akan keluar di pintu keluar Brebes Timur yakni 12 km berdasarkan keteragan dari Jnderal Boy Rafli Amar . Arus lalu lintas cenderung terfokus pada jalan tol dan terdapat kesulitan saat membuang arus lalu lintas dari jalan tol menuju pantura. Sedangkan pantura itu sendiri volumenya juga sudah padat. Sehingga perlu adanya analisa penyebab kemacetan dan kebijakan yang telah diambil untuk menjadi dasar pertimbangan pengambilan kebijakan untuk mengatasi arus mudik tahun-tahun berikutnya.

B.     Identifikasi Masalah
1.      Apa penyebab kemacetan arus mudik di kabupaten Brebes ?
2.      Apakah kebijakan yang telah diambil untuk mengatasi arus mudik tahun 2016 di Kabupaten Brebes sudah tepat?
3.      Bagaimana konsep penanganan arus mudik yang dapat diterapkan berdasarkan fenomena kemacetan pada arus mudik di tahun 2016 ?

C.     Tujuan
1.      Mengidentifikasi penyebab kemacetan arus mudik di Kabupaten Brebes
2.      Menganalisa kebijakan pemerintah yang telah diambil
3.      Memberikan rekomendasi keputusan untuk mengatasi masalah kemacetan saat mudik lebaran
D.    Manfaat
1.    Manfaat Teoritis
Menambah wawasan tentang pengambilan kebijakan dalam menghadapi permasalahan transportasi
2.    Manfaat Praktis
Dapat dijadikan bahan masukan dalam penanganan arus mudik pada mudik tahun mendatang

BAB II
LANDASAN TEORI

A.    VMS (Variable Message Sign)
Variable Message Sign (VMS) merupakan perangkat kontrol lalu lintas yang dapat menampilkan satu atau lebih pesan kepada pengguna jalan. Fungsi VMS secara umum adalah untuk menyampaikan informasi peringatan, larangan, perintah dan petunjuk. Selain itu, VMS juga diaplikasikan untuk kebutuhan Manajemen Lalu Lintas.

B.     Rute Jalan
Rute adalah kumpulan ruas jalan yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain secara menerus.

C.     Kemacetan
Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yang mengakibatkan kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau melebihi 0 km/jam sehingga menyebabkan terjadinya antrian. Pada saat terjadinya kemacetan, nilai derajat kejenuhan pada ruas jalan akan ditinjau dimana kemacetan akan terjadi bila nilai derajat kejenuhan mencapai lebih dari 0,5 (MKJI, 1997).
Jika arus lalu lintas mendekati kapasitas, kemacetan mulai terjadi. Kemacetan semakin meningkat apabila arus begitu besarnya sehingga kendaraan sangat berdekatan satu sama lain. Kemacetan total terjadi apabila kendaraan harus berhenti atau bergerak sangat lambat ( Ofyar Z Tamin, 2000 ).

D.    Jalan Tol
Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban membayar tol dan merupakan jalan alternatif lintas jalan umum yang telah ada. Jalan tol diselenggarakan dengan maksud untuk mempercepat pewujudan jaringan jalan dengan sebagian atau seluruh pendanaan berasal dari pengguna jalan untuk meringankan beban pemerintah.
Jalan tol diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan efisien pelayanan jasa distribusi guna menujukkan pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan wilayah dengan memperhatikan rencana induk jaringan jalan.

E.     Mudik
Mudik merupakan budaya masyarakat untuk pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari raya.




BAB III
ISI

A.    Identifikasi Masalah Kemacetan
Banyak sekali faktor yang bisa menyebabkan kemacetan seperti tidak seimbangnya volume lalu lintas dan kapasitas jalan, hambatan samping, kerusakan jalan dll. Namun berbeda dengan penyebab masalah kemacetan di jalan Kabupaten Brebes pada musik lebaran tahun 2016. Kemacetan di Kabupaten menjadi salah satu kemacetan terparah mudik lebaran di Indonesia dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Berikut penyebab kemacetan di jalan pantura Brebes maupun jalan alternatif di kabupaten Brebes, yakni:
1.         Jalan Pantura
Jalan Pantura Brebes merupakan pintu gerbang masuk daerah jawa tengah yang selalu jadi jalan favorit para pemudik yang dapat terhubung lebih cepat ke Kabupaten Pekalongan, Batang dan Semarang. Di jalan Pantura Brebes juga terdapat pintu exit tol Pejagan dan Brebes Timur, tentu akan terjadi pertemuan arus yang besar di jalan pantura Brebes. Jalan Tol dibuat untuk mengatasi macet di pantura, terutama macet pada saat mudik. Namun pada lebaran tahun ini justru jalan tol macet hingga 5 Km lebih. Berikut identifikasi penyebab kemacetan di jalan pantura Brebes yakni:

a.    Tol tidak terkoneksi
Pusat kemacetan pada ruas pantura Brebes diakibatkan penumpukan kendaraan dari panturan dan dari jalan tol. Pada saat arus mudik, volume lalu lintas di jalan pantura akan naik dratis. Apalagi jika ditambah oleh kendaraan yang keluar lewat pintu tol Pejagan dan pintu tol Brebes timur maka yang terjadi adalah penumpukan kendaraan.

b.    U turn yang ada di Pantura tidak dijaga oleh petugas
Menutup akses U turn merupakan salah satu upaya manajemen rekayasa lalu lintas untuk melancarkan arus lalu lintas dengan mengurangi hambata samping. Namun adanya U turn yang dibuka di beberapa titik dan tidak dijaga menjadi permasalahan karena banyak yang putar balik sembarangan sehingga menghambat arus lalu lintas. Dalam 1 jam terdapat rata-rata 42 kendaraan yang putar balik. Survei dilakukan di U Turn Depan Pom Bensi Pejagan. 
 
        Gambar 1. situasi di U turn depan SPBU Pejagan

c.    Daerah Brebes merupakan daerah titik lelah pengguna jalan sehingga pengemudi yang dalam kondisi lelah cenderung lebih mudah berubah menjadi agresive driving yang memicu adanya tindakan pelanggaran. Waktu perjalanan dari Jakarta menuju Brebes yakni kurang lebih 4 jam jika menggunakan tol dan 6 jam menggunakan kendaraan pribadi.
  
Gambar 2
Kemacetan di jalan pantura
           
Gambar 3
Kemacetan di jalan pantura meski sudah diberlakukan sistem kontra Flow




Gambar 4
Kemacetan di jalan tol Brebes Timur
    
Gambar 5
Kemacetan di pintu keluar tol di Brebes Timur
 

2.         Jalan Alternatif
Adanya kemacetan di jalur alternatif seperti jalur alternatif Ketanggungan – Jati Barang sebagian besar merupakan akibat dari faktor manusia yang melanggar aturan lalu lintas. Jalan alternatif Ketanggungan – Jatibarang merupakan jalan Provinsi 2/2 dengan lebar 8 meter. Adanya kemacetan di jalan tersebut karena pengemudi banyak yang menggunakan lajur untuk kendaraan berlawanan sehingga jalan yang seharusnya 2 hari menjadi 1 arah. Ini mengakibatkan kendaraan menjadi beradu muka dan tidak bisa maju maupun mundur. Inilah yang menyebabkan titik sumbatan arus lalu lintas. Hal ini terjadi karena faktor manusia. Pengemusi mencapai titik lelah setelah memasuki kawasan Brebes sehingga pengemudi banyak melakukan pelanggaran dengan maksud agar dapat sampai tujuan dengan cepat.  Berikut data pelanggaran lalu lintas yang terjadi yakni:
No.
Jenis Pelanggaran Lalu Lintas
Jenis Kendaraan
Sepeda Motor
Mobil Pribadi
Bus
Mobil Barang
1
Change Line
76
43
2
13
2
Contra Flow
44
21
1
2
3.
Berhenti Sembarangan
54
24
2
5
4.
Meyalip dari arah kiri
81
15
0
6
Tabel 1. Data Pelanggaran Lalu Lintas dari Ruas Jalan Alternatif Dermoleng – Jati Barang, survey di ruas jalan depan SMPN 2 Ketanggungan sampai Pertigaan Bulakelor pukul 09.00 – 10.00 WIB
3.         Jalan Tol
Menurut bapak Afifudin, M.Sc selaku dosen PKTJ pada Rabu, 27 Juli 2016 di kampus PKTJ menyatakan kemacetan di Brebes disebakan arus lalu lintas dari jalan tol terkonsenterasi untuk keluar di pintu keluar Brebes baik pintu tol Pejagan maupun pintu tol Brebes Timur yang langsung bertemu dengan arus lalu lintas dari jalan pantura. Sedangkan jarak dari pintu keluar tol Pejagan dan Brebes Timur dekat, tidak terlalu jauh.

B.     Keputusan Yang Diambil Pemerintah
Awalnya pemerintah beranggapan dengan adanya jalan tol akan dapat mengurangi kemacetan di jalan Pantura. Namun kenyataan di daerah Brebes sebagai daerah exit tol, justru menjadi penyebab kemacetan. Berikut keputusan yang diambil pemerintah untuk mengatur arus mudik di mudik lebaran tahun 2016, yakni:
1.      Membuka pintu exit tol di Pejagan dan Brebes Timur
2.      Menutup sebagian Rest Area di Jalan Tol
3.      Menutup sebagian besar U turn di jalan Pantura Brebes
4.      Menutup arah ke Ketanggungan pada jalan alternatif Ketanggungan – Kubangwungu Songgom
5.      Memberlakukan sistem kontra flow di Jalan Pantura Kabupaten Brebes

C.     Dampak Positif dan Negatif dari Kebijakan Pemerintah
1.      Dampak positif dari kebijakan yang diambil pemerintah
Suatu kebijakan tentu pertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Diharapkan dari dampak positif kebijakan tersebut dapat mengatasi permasalahan yang ada. Berikut dampak positif dari kebijakan yang diambil pemerintah, yakni:
a.       Arus keluar dari tol dapat di pisah menjadi dua yakni yang keluar lewat Pejagan dan Brebes Timur.
b.      Dengan menutup beberapa rest area maka hambatan arus lalu lintas di jalan tol akan berkurang karena U turn ditutup untuk akses belok maupun putar balik.
c.       Dengan menutup U turn di Pantura maka dapat membuat arus lalu lintas lebih lancar karena tidak ada akses untuk putar balik maupun belok.
d.      Mengambil manjemen rekayasa lalu lintas dengan memberlakukan sistem satu arah akan membuat arus lalu lintas yang diprioritaskan akan menjadi lancar.
e.       Pemberlakuan sistem kontra Flow memberikan ruang untuk kendaraan dari arah lalu lintas yang diprioritaskan guna mengurangi antrian kendaraan akibat macet

2.      Dampak negatif dari kebijakan yang diambil pemerintah yakni:
a.    Dengan dengan membuka tol Pejagan maka menculkan pertemuan arus lalu lintas dari arah pantura, jalan alternatif Kersana – Ciledug dan jalan Tol di Ketanggungan.
b.    Penutupan rest area membuat pengguna jalan akan semakin lelah di perjalanan dan bahan bakar tidak dapat di isi. Brebes yang merupakan daerah pintu keluar tol dan daerah titik dimana pengemudi sudah mulai lelah karena berkendara di jalan tol sehingga ini menyebabkan pengendara menjadi agresif driving dengan adanya pelanggaran lalu lintas di jalan alternatif Dermoleng – Jatibarang. Pengguna jalan menutup lajur untu arus lalu lintas dari arah sebaliknya membuat kemacetan yang parah. Karena kendaraan besar dari arah berlawanan tidak bisa maju maupun mundur.
c.    Dengan penutupan sebagian besar U turn maka arus lalu lintas lokal yang hendak putar balik akan bertumpuk pada U turn yang dibuka. Dengan tidak dijaganya U turn mengakibatkan banyak pengendara yang putar balik sembarangan dan memuncukan konflik lalu lintas.
d.   Pemberlakuan sistem satu arah akan menimbulkan permasalahan bagi aruss lalu lintas lokal. Apalagi jika tidak ada jalur alternatif yang lain maka akan terjadi pelanggaran lalu lintas dari warga lokal. Seperti yang terjadi pada jalan menuju pasar Ketanggungan.
e.    Pemberlakuan sistem kontra flow memang kerap menjadi solusi yang sering diambil oleh pemerintah. Namun, yang harus diperhatikan saat menggunkan sistem kontra flow adalah sistem kontra flow membutuhkan jumlah personil pengaman yang cukup banyak dan membetuhkan perlengkapan jalan seperti barier dan traffic cone yang banyak untuk memberikan batas atas median non permanen pemisah arus lalu lintas dari arah berlawanan. Tidak adanya penjagaan dan informasi yang jelas tentang batas awal dan akhir dari pemberlakuan sistem kontra flow serta minimnya perlengkapan jalan pendukung sistem kontra flow membuat kemacetan pada lajur dari arah lalu lintas berlawanan. Banyak kendaraan yang sengaja mengambil lajur dari arah berlawanan sebelum U turn titik awal sistem kontra flow dan kendaraan yang tidak keluar dari lajur arah berlawanan pada batas akhir sistem kontra flow.
f.     Bahan bakar menjadi langka dan melonjaknya harga BBM eceran Langkannya bahan bakar akibat truk pengangkut BBM Pertamina tidak bisa lewat akibat macet. Kendaraan yang terjebak macet lama-kelamaan kehabisan bahan bakar. Melihat peluang ini warga setempat memanfaatkannya dengan menjual BBM dengan harga mahal mencapai Rp 100.000,-/liter. Karena dalam keadaan terdesak pemudik terpaksa membeli BBM eceran agar dapat melanjutkan perjalanan.
g.    Banyak sampah yang berserakan di sepanjang jalan karena kebiasaan buruk pengguna jalan yang membuang sampah sembarangan.
Gambar 7
Banyaknya sampah di jalan Tol Brebes Timur

Gambar 6
Kondisi bahu jalan di jalan alternatif Ketanggungan - Jatibarang
 





Gambar 8
Penjual BBM eceran memasang tarif yang sangat mahal





BAB IV
REKOMENDASI

A.    Dasar Rekomendasi
Rekomendasi diambil berdasarkan lokasi titik – titik kemacetan di daerah Brebes dan penyebab kemacetan yang terjadi. Dalam manajemen rekayasa lalu lintas mengatasi kemacetan didasarkan route perjalanan pemudik dengan melihat jalan alternatif yang dapat digunakan yang sebagian besar pemudik belum mengetahui. Rekomendasi di dasarkan pada perbandingan V / C ratio jalan. Berikut data kendaraan yang masuk dan keluar dari jalan di Kabupaten Brebes dari arus mudik tahun 2015 dan tahun 2015 yang menjadi salah satu dasar rekomendas, yakni:
WAKTU
TOTAL KENDARAAN TAHUN 2016
TOTAL KENDARAAN TAHUN 2015
MASUK
KELUAR
MASUK
KELUAR
H-7
20.955
17.762
14.021
7.832
H-6
18.351
14.313
19.867
6.115
H-5
19.880
11.376
13.619
8.820
H-4
29.455
11.409
37.457
6.667
H-3
89.941
6.689
25.591
5.018
H-2
34.051
7.888
34.362
5.089
H-1
15.828
5.290
26.283
5.006
H1
17.322
16.117
34.389
4.977
H2
14.392
14.679
6.066
5.742
H+1
23.598
10.873
19.651
14.452
H+2
19.939
20.435
9.685
7.618
H+3
10.338
10.949
9.539
11.525
H+4
18.426
14.832
14.362
23.232
H+5
15.483
18.672
7.336
13.248
H+6
7.033
7.396
12.605
16.838
jumlah
303.712
136.831
240.991
77.336
Sumber : Dishubkominfo Kabupaten Brebes
Tabel 2. Data kendaraan masuk melewati jalur alternatif Ciledug – Ketanggungan


JAM
TOTAL KENDARAAN TAHUN 2016
TOTAL  KENDARAAN TAHUN 2015
MASUK
KELUAR
MASUK
KELUAR
H-7
22.510
16.575
18.422
17.759
H-6
23.036
15.121
25.134
19.431
H-5
78.901
17.979
55.479
21.854
H-4
234.037
9.188
134.712
28.169
H-3
277.071
6.327
155.894
21.704
H-2
70.154
13.222
225.694
17.684
H-1
25.999
13.718
43.825
13.886
H1
19.447
11.951
26.239
22.148
H2
17.110
29.277
18.853
13.694
H+1
13.292
43.048
17.010
40.303
H+2
16.502
52.218
12.880
28.869
H+3
11.587
130.582
14.102
73.161
H+4
11.442
130.966
2.167
7.377
H+5
15.850
96.015
11.299
93.196
H+6
12.576
61.075
21.543
95.446
JUMLAH
798.059
228.624
734.142
245.501
Sumber : Dishubkominfo Kabupaten Brebes
Tabel 3. Data kendaraan masuk melewati jalur Pantura Brebes
2016

2015

persentase
456.088

396.827

7%
779.635

574.022

15%
837.443

808.156

2%
776.536

825.089

-3%
549.813

701.358

-12%
214.303

534.856

-43%
146.988

288.405

-32%

Tabel 4. Data perbandungan jumlah kendaraan dari arus mudik tahun 2015 dan 2016


Diagram 2. Data kendaraan masuk melewati jalur alternatif Ciledug - Ketanggungan



Digram 2. Data kendaraan masuk melewati jalur Pantura Brebes

Dari diatas dapat diketahui bahwa puncak arus mudik tahun 2015 dan 2016 berbeda. Dari total kendaraan yang melintas, diketahui secara umum bahwa tahun pemudik 2016 yang melewati pantura mengalami penurunan. Sebagian besar lebih memilih untuk menggunakan jalan tol. Fakta dilapangan menunjukkan kemacetan yang parah. Kemacetan disebabkan penumpukan arus pada pertemuan arus dari tol dan jalan pantura serta pelanggaran lalu lintas oleh pengemudi. Seperti menggunakan lajur dari ars yang berlawanan, berhenti di badan jalan dll. Adanya macet membuat arus lalu lintas berhenti dan volume kendaraan akan relatif kecil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa  kemacetan dikarenakan ada yang kurang tepat dalam pengaturan lalu lintas, prediksi dan penanganannya. Aspek penting yang harud dirubah adalah membagi rute arus agar arus dapat terbagi, meski nantinya akan menempuh jarak jauh jauh, namun tidak akan terjebak macet yang parah.














B.     Rekomendasi
1.        Membuat VMS pada titik persimpangan arus dan jalan alternatif pada titik-titik daerah sebagai berikut:
Titik pemisahan arus yang menuju jawa
 tengah,yakni:
1. Pantura
2. jalan alternatif Ciledug - Ketanggungan

Lingkaran merah adalah exite tol Brebes  yang macet
Sumber : Google Maps
Gambar 9
Peta jalur mudik dari Cikampek
 



VMS luar  tol
VMS dalam tol

VMS 1 memisahkan arus lalu lintas yang menuju Jateng untuk melewati Pantura, Jalan Tol dan Jalan Alternatif  Jalur Selatan
Gambar 10
Penempatan VMS 1
Sumber : Google Maps
VMS 2
 
VMS 2 memisahkan arus lalu lintas yang menuju Jateng untuk  jalur tengah (Sumedang – Jatiwangi – Palimanan) dan  Jalur Nagrek – Ciawi – Banjar
Gambar 11
Penempatan VMS 2
 





VMS 3

VMS 3 memisahkan arus lalu lintas yang menuju Jateng untuk  melanjutkan lewat jalan tol menuju Brbes dan yang menuju jalur alternatif Ciledug – Ketanggungan
Gambar 12
Penempatan VMS 3
 





Lingkaran merah menunjukkan pertemuan arus dari exit tol pejagan dan jalan alternatif Ciledug Ketanggungan
Gambar 13
Pertemuan arus Exit Tol Pejagan dan Jaln Alternatif Ciledug – Ketanggungan
 


BAB V
PENUTUP

Ø  Resiko dari rekomendasi 1, yakni :
1)            Butuh koordinasi daerah Dishubkominfo Kabupaten/Kota di Jabar dan Jateng mengenai data Traffic Counting dan data jumlah kendaraan yang memasuki jalan tol
2)            Membutuhkan biaya dalam pembuatan VMS pada lokasi yang telah ditentukkan
Berikut contoh VMS yang dapat di gunakan untuk menagarahkan arus lalu lintas, yakni:
 
Gambar 14. VMS pada  jalan tol
Gambar 15.  VMS yang dipasang langsung
 




2.        Membuat rute jalur mudik dengan rute yang sudah ditentukan dari Jakarta ke Jawa tengah, agar dapat dipilih oleh para pemudik, yakni :
a.       Rute 1 :           Tol Jakarta – Cikampek           Tol Cikopo – Palimanan (Cipali)        Tol Palimanan – Kanci (Palikanci) panjang total 142 km waktu tempuh 1,5 jam             Tol Pejagan – Brebes Timur

b.      Rute 2             :             Tol Jakarta – Cikampek          Pamanukan           Jatibarang    Palimanan              Cirebon
Dengan panjang total 217 km dapat ditempuh dalam waktu 4 jam perjalanan

c.       Rute 3 :           Tol Cipularang keluar di Gerbang Tol (GT) Sadang             Subang            Cikamurang          Kadipaten         Palimanan 
Cirebon
Dengan panjang total 227 km dan  waktu tempuh sekitar 5 jam

d.      Rute 4 :           Dawuan          Cipularang          Cileunyi
e.       Sumedang         Kadipaten         Palimanan        Cirebon
Dengan panjang 251 km dan waktu tempuh 5 jam

Apabila terjadi antrean di GT Cikopo dan ekor antrean mencapai GT Cikampek. Dibutuhkan rekayasa lalu lintas, GT Cikampek arah jakarta ditutup dan arus kendaraan menuju Jakarta diarahkan melalui GT Kalhurip Selatan (Via Kota Bukit Indah). Sedangkan arus lalu lintas kendaraan menuju arah Palimanan (melalui ruas tol Cikapali) diarahkan melalui jalur arteri Pantura

Ø  Resiko dari rekomendasi 2, yakni:
1)   Perlu adanya team sosialisasi yang membuat iklan layanan masyarakat untuk memberikan informasi tentang jalur mudik alternatif yang dipakai pemudik
2)   Membutuhkan biaya untuk sosialisasi tentsng informasi rute jalan mudik yang dapat dipakai oleh pemudik sehingga pemudi tidak terfokus pada jalur-jalue tertentu

     Dengan adanya rekomendasi akan dapat mengurangi volume lalu lintas yang menggunakan tol sehingga kemacetan dapat dicegah. Antrean di pintu exit tol pejagan yang mencapai 12 km pada H - 2 dapat dikurangi sekitar 50 % apabila jalur alternatif Cileddug – Ketanggungan dimanfaatkan agar arus kendaraan dari tol  terlebih dahulu di keluar dari tol menuju pintu keluar Palimanan Cirebon.



BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kemacetan merupakan masalah klasik transportasi yang kerap kali terjadi pada saat mudik lebaran. Untuk mengatasi kemacetan perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak. Kebijakan yang sesuai kondisi lapangan dapat mengurangi dampak dari kemacetan. Jalan tol jangan selalu menjadi andalan dalam mengurangi kemacetan, namun manajemen route mudik dengan melibatkan jalan alternatif sehingga arus lalu lintas dapat dibagi.
Sistem informasi tentang arus lalu lintas perlu himpun secara terpusat, sehingga apabila ada informasi pada suatu jalan yang macet maka arus lalu lintas yang akan menuju jalan tersebut dapat dialihkan ke jalan lain sehingga kemacetan dapat terurai. Jaringan jalan tol juga harus segera di selesaikan sehingga pintu keluar tol tidak akan mengalami antrian panjang.

B.     Saran
Penelitian kebijakan ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi pertimbangan untuk pengambilan kebijakannya selanjutnya dan dapat dilakukan penelitian situasi arus lalu lintas mudik dari beberapa tahun untuk dapat mengambil perbandingan tingkat kemacetan dan titik kemacetan sehingga dapat diketahui penyebab yang kerap terjadi pada arus mudik.



















                                                      DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R & Adisasmita, S.A. 2011. Manajemen Transportasi Darat : Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas di Kota Besar (Jakarta). Jakarta:Graha Ilmu.

Khisty, Jotin C dan B. Kent Lall. 2003. Transportation Engineering : An Introduction, 3rd Edition. Pearson Education. Prentice Hall.

Morlok, Edward K. 1978. Introduction to Transportation Engineering and
Planning
. Mc Graw-Hill.Inc. Pennsylvania.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan saran dan kritik anda